Mengatur apa yang Anda makan, bisa jadi sudah menjadi concern untuk menjaga kesehatan dan penampilan atletis Anda. Namun hal ini ternyata tidak melepaskan Anda dari resiko terkena penyakit yang berhubungan dengan metabolisme tubuh, seperti diabetes, kolesterol, dan obesitas. Mengapa demikian?
Pada mamalia, sistem jam biologis diatur oleh otak dan subsidiary oscillators pada jaringan periferal. Jam biologis utama pada otak mamalia diatur oleh cahaya yang mengatur preferensi siklus waktu tidur dan kebiasaan makan. Namun, jam biologis pada organ anda tidak sensitif terhadap cahaya, sehingga yang menjadi pengatur jam biologis dalam organ tubuh Anda salah satunya adalah waktu makan. Hal ini senada dengan pernyataan Satchidananda (Satchin) Panda, Ph.D, “kapan Anda makan dan berpuasa setiap harinya akan memberi dampak yang sangat besar pada metabolisme Anda.”
Tubuh Anda akan mengingat kebiasaan makan Anda, dan dengan demikian mengatur ekspresi berbagai gen untuk metabolisme sesuai dengan kebiasaan Anda. Misalnya, dengan membiasakan diri untuk sarapan pukul 7 pagi, secara alami tubuh akan memproduksi enzim-enzim pencernaan pada pukul 7 setiap hari. Hal ini secara nyata dapat dirasakan, di mana umumnya menjelang waktu makan, Anda akan merasa lapar. Saat Anda makan, enzim-enzim pencernaan ini akan semakin optimal diproduksi, yang hasilnya adalah pengolahan makanan dan suplemen yang dikonsumsi dengan sangat optimal.
Perubahan drastis dalam kebiasaan makan, akan mengacaukan jam biologis ini. Berikut ilustrasinya, jika Anda terbiasa makan malam pukul 7 maka pada jam tersebut, tubuh akan memproduksi enzim untuk pencernaan, dan sesudahnya enzim-enzim metabolisme lemak akan diproduksi (dalam periode lambung Anda kosong-periode puasa). Jika Anda menunda waktu makan sampai jam 9, tubuh akan melakukan perubahan kinerja, yang akibatnya proses pencernaan tidak optimal begitu pun juga dengan metabolisme lemak Anda, yang dapat berdampak pada penimbunan lemak yang lebih banyak.
“Kami yakin bukan kerja sistem shift yang menggangu metabolisme tubuh, melainkan perubahan shift dan akhir pekan, dimana pekerja merubah kebiasaannya” ujar Panda. Gangguan metabolisme yang terjadi terus menerus dapat meningkatkan resiko Anda terkena penyakit metabolisme seperti diabetes. Jadi, untuk menjaga kesehatan Anda, atur asupan nutrisi dan waktu makan Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar